Dengan turunnya perintah tersebut, nyemplunglah saya ke tiga tas besar penuh contoh undangan yang dengan baik hatinya disumbangkan oleh salah seorang Tante. Bohong deng.
Benar bahwa Tante saya telah mendonasikan segunung undangan. Tapi pagi ini tiga tas besar itu entah ada dimana. Alhasil saya hanya berbekal sekitar setengah lusin contoh undangan saja.
Seumur-umur belum pernah saya baca undangan pernikahan dari awal sampai akhir. Pertama, saya jarang dapat undangan fisik, biasanya juga via SMS, BBM atau Facebook. Kedua, ketika saya mendapat undangan yang biasanya saya baca hanya nama mempelai dan waktu serta tempat acara. Saya ngeh sih bahwa di undangan pernikahan umumnya dikutip ayat Ar-Rum: 21 di halaman depan. Tapi saya hanya membaca sekilas satu dua kali lalu selanjutnya bagian itu selalu saya lewatkan.
Maka untuk pertama kalinya pagi ini saya baca baik-baik setengah lusin undangan pernikahan. Ternyata undangan (orang Islam) itu umumnya memiliki komposisi berikut:
- Halaman pertama, kutipan Al-Qu'an (biasanya Ar-Rum:21)
- Halaman kedua, keterangan bahwa kedua keluarga akan menikahkan si Fulan dan si Amir pada tanggal sekian di tempat anu.
- Halaman ketiga, undangan untuk menghadiri resepsi yang akan diadakan pada tanggal sekian di tempat anu.
- Halaman keempat, doa pengantin.
- Halaman kelima, peta lokasi.
Diantara kelima hal di atas, poin keempat adalah hal yang 99% selalu luput dari perhatian saya. Bahkan baru pagi ini saya ngeh ada bagian seperti itu di undangan pernikahan.
Aaaak.
Langsunglah saya google, "doa pernikahan" dan "doa pengantin". Hasilnya, saya menemukan beberapa doa yang indah-indah seperti berikut:
Ya Allah, andai Engkau berkenan, limpahkan kepada kami,
cinta yang menjadikan pengikat rindu antara Rasulullah dan Khadijah Al-Qubro,
yang Engkau jadikan mata air kasih sayang antara Ali, RA dan Fatimah Az-Zahra,
Ya Allah, andai hal itu layak bagi kami, maka cukuplah doa kami dengan ridho-Mu
untuk jadikan kami sebagai suami istri yang saling mencintai dikala dekat,
saling menjaga kehormatan dikala jauh,
saling mengingatkan dikala senang,
saling menyempurnakan dalam ibadah,
saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan
ya Allah sempurnakanlah kebahagiaan kami dengan menjadikan pernikahan ini
sebagai ibadah kepada-Mu dan bukti cinta kami kepada sunah Rasul-Mu
Sayangnya, doa diatas tidak akan masuk dalam undangan lantaran karena satu dan lain hal undangan pernikahan yang akan dicetak hanya akan terdiri dari dua halaman. Poin 2 dan 3 dalam satu halaman, dan poin 5 di halaman lain. Ya sudahlah, saya masukkan ke blog saja. :P
Min.. Min.. Yasmin.. Sebelumnya maafkan atas komentar gw yg gak penting dan dudul ini..
ReplyDeleteDudulnya gw adalah dari postingan lo yang ini, yang menggoda otak gw adalah:
Halaman kedua, keterangan bahwa kedua keluarga akan menikahkan si Fulan dan si Amir pada tanggal sekian di tempat anu.
Bukannya si Fulan dan si Fulanah atau si Amir dan si Amirah ya, min? Kalo Fulan ama Amir, cowok dua-duanya dong.. Hehehe...
*siap ditampar* *plaaaaakkk...* *tampar diri sendiri dulu* *masokis*
good point mona!
ReplyDeleteparah lo miiiinnn! :)))
btw doanya bagus ya...
ReplyDeleteAwwwwwwww..... :''''''''''''''')
ReplyDelete*emoticon super terharu*
@Mona: Ahahahahaha. Iya ya Mon? Gue ga tauukk. Kekekekek. Terimakasih koreksinya. :D
ReplyDelete@Atiek: Kayaknnya lo girang amat Tiek perihal Fulan dan Amir. :))))
@Nadya: Emotnya mirip ulet ga pake kepala. X.X