Pagi itu saya dalam perjalanan menuju kantor tempat saya Kerja Praktek. Untuk mengusir rasa bosan selama 45 menit menyetir, saya nyalakan radio : Prambors. Sebagai pengendara mobil yang baik, konsentrasi saya tetap pada jalan di depan saya. Sehingga suara-suara di radio tersebut tidak lebih hanya sebagai pengiring saja.
Namun tiba-tiba perhatian saya tercuri. Lantaran suara cempreng penyiar di radio berubah menjadi suara yang datar dan serius. Tak hanya itu, layaknya nada pembaca berita di Metro TV, penyiar tersebut berkata :
“… (saya lupa bagian awalnya) beberapa korban telah ditemukan…”
Penasaran tentang kejadian tersebut, saya pun mengencangkan volume radio.
“..petugas masih terus mencari korban-korban yang lain..”
Waduh, dimana lagi nih ada kebakaran?
“..reporter kami melaporkan langsung dari tempat kejadian..”
Eh, atau gempa bumi?
Saya semakin prihatin.
Berikutnya, terdengarlah suara reporter yang berada di lokasi kejadian. Suara sang reporter yang lantang di tengah suara dengung kekacauan sebagai latarnya berkata,
“Baik. Saat ini saya sedang berada di lokasi kejadian. Telah ditemukan rambut rontok dimana-mana. Korban rambut rontok ini masuh terus bertambah..”
… [speechless]
Korban, petugas… RAMBUT RONTOK?!
After all the things that happened in this country, some people think that it might be fun talking hair fall ‘disaster’ in a very similar way the real anchors talking and the real reporters reporting about earthquake or flood or tsunami.
I swear that the voices were constantly in the flat tone until the end. You just need to replace the “rambut-rontok” word to “manusia” and it would be a perfect bad news.
It was really really reaaaaally not funny at all!
Don’t they have any relatives that being a real victim or read any articles about the real victim of those real disasters?
For the closing statement, this shampoo advertisement (I’m not really sure, but I think it was Sunsilk. Please correct me if I was wrong) stated a very persuasive sentence (to hate them, of course) :
“Hentikan berita buruk!”
At that very moment I just couldn’t help myself from saying : TAI!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
The Other Blog
Dear all, This blog is not going to be updated often as I have created another one at www.floresianay.wordpress.com which will be focusi...
-
Have you ever watched kids On a merry-go-round? Or listened to the rain Slapping on the ground? Ever followed a butterfly's erratic flig...
-
[...karena satu dan lain hal, selama liburan ini gue ga bisa dihubungin lewat hp. maaf ya, buat sms2 lebaran yang ga akan terkirim...] here...
-
This afternoon, I was driving on Kalimalang road when a taxi in front of me suddenly stop. Naturally, I swerved to the right. Then a motorcy...
Hmmm...
ReplyDeleteEmang sebel banget ya kalo denger beritanya sepotong, udah panik, eh ternyata iklan..
Iklan di Indonesia sadis...
Btw, gw suka layout yang baru..
Hehehe...
wueheheheh...
ReplyDeletesanTAI panTAI dulu lah miiiinnn...
hahahahahaa...
hmmmmmmmmmm, mengikuti saran ikram tampaknya. Masih ada bahasa2 aneh di situ. Nice layout, Min! :)
ReplyDeleteudah terbiasa ama disaster rupanya orang indonesia ini..
ReplyDeleteanyway love your new layout :)!!
bukan bahasa aneh, cuma bahasa spanyol kok.. hehe.
ReplyDeletedah pasang analytics min?
mona : betuuul sekaliii.. menyebalkan memang!!! hehe. soal layout thx to ikram!
ReplyDeletenadya : itu udah santaaaaiiii kayak di pantaaaaiiii... tapi pantainya puanaaassss
ika : saran soal layout? iya nih gue masih agak bingung gimana edit html nya. hoho. maklum gaptek
anonymous : terimakasiiii
ikram : belum pasang analytics nih. gue malah baru inget setelah lo komen. huaha.
ikram banget deh pake analytics..
ReplyDeletetapi gw juga pake sih hahaha
Tapi agak susah dibaca min :(
ReplyDelete*Mixing warna lay outnya, maksud'e.
posting baru.
ReplyDeleteposting baru..
posting baruu...