Apr 26, 2007

another random talks

ceritanya dimulai ketika, beberapa hari kemarin saya terlalu asik nonton sex&the city sampai jam 2 pagi. padahal, jam 7 nya ada tes awal praktikum yang diikuti oleh praktikumnya.
Gara-gara tidur yang kurang itu (plus mimpi buruk), saya jadi pusing seharian. ditambah lagi latihan saman sore harinya.

pusing seharian yang dilanjutkan dengan tidur subuh (demi mengerjakan UTS mentoring membuat essay-1000-kata-harus-tulis-tangan) lagi bikin saya jadi semakin sakit kepala keesokan harinya.
THANK GOD! hari itu, sebuah mata kuliah berinisial PK, dengan dosen ibu LD, ditiadakan. Horeeee!!!!
Bukannya pulang dan tidur, saya malah jalan-jalan ke gramedia. itu, tentu saja semakin mengakumulasikan sakit kepala yang saya derita.
sekitar jam 2 siang saya pun kembali ke rumah. berusaha tidur tapi gagal. mungkin akibat terlalu capek itu? entahlah, badan ini sedang tidak mau diajak kompromi.
lalu, datanglah sebuah sms dari teman saya yang berinsial BS. intinya dia menanyakan apakah saya bisa mewawancarai narasumber untuk artikel yang sedang saya buat. Okelah, daripada di rumah pun nggak ngapa-ngapain..

saya tahu fisik saya luar biasa capek. maka dengan niat baik dan tulus, saya berusaha bersikap seriang dan seramah mungkin terhadap narasumber ini.
hasilnya? ketika saya mendengarkan rekaman hasil wawancara, yang ada malah saya berbicara terlalu cepat. agak mendominasi pembicaraan. saya bicara seperti orang yang pakai dopping. terlalu dipaksakan antusiasnya. yiks...

segera setelah wawancara, saya pulang dan tidur. lelap hingga hampir 2 jam. begitu bangun, badan ini sudah lumayan nyaman. lalu saya ingat ada janji mengerjakan tugas di kosan teman saya. juga, wawancara dengan sumber lain bersama BS di boul.
jadilah saya juggling. seberntar mengerjakan tugas, lalu cabut ke boul, lalu kembali mengerjakan tugas.

saya pulang ke rumah. tapi hari belum selesai. masih ada wawancara untuk direkap. masih ada tulisan untuk dikerjakan. deadlinenya sudah mepet!
nyatanya, biarpun saya dan BS berniat mengerjakan tulisan, yang mampu kami lakukan hari itu hanya merekap wawancara. Jam 12 tepat, saya sudah terbuai ke alam mimpi.

Saya bangun jam 7 keesokan harinya. sayang, tidur lama semalam bukannya tidak meninggalkan masalah. saya lupa melepas soft lens sebelum tidur, sehingga seharian mata kanan saya gatal-gatal perih.
berangkat kuliah pun saya telat. Lagi-lagi karena sex&the city. Padahal matakuliah berinisial O ini sangat tidak mentolerir keterlambatan. Saya berlari-lari sepanjang selasar IF, apalagi begitu melihat dosen saya, AM, sudah berdiri di depan kelas. Untunglah saya sempat masuk lebih dahulu daripada beliau beberapa detik.

Kuliah selesai kurang dari 1 jam. saya segera menyerbu kantin terdekat karena saya kelaparan. selesai makan, masih ada urusan dengan wawancara untuk tulisan. hanya sebentar. lalu saya berPTI ria hingga siang.
berjalan dengan langkah ringan, ke mobil, saya jadi ingat kemarin mobil saya kena ranjau kowak. jadi, alih-alih, langsung pulang ke rumah, saya mesti ke wastu kencana dulu untuk mencuci mobil. untung hasilnya memuaskan. hanya saja, mencuci mobil itu benar-benar menguras isi dompet saya. menyisakan 2000 perak yang nantinya akan beralih ke tangan tukang parkir.

sempat pulang ke rumah. tapi kemudian kembali lagi ke kampus untuk mengambil laptop dan latian saman. saya sudah berencana akan berinternet di perpus pusat. kemarin lusa, saya baru lihat komputer-komputer baru disana. sepertinya enak ngenet disana.
sayang, saya lupa satu hal penting : saya sudah tak punya lagi.
sial memang,suntikan dana segar yang seharusnya saya terima hari ini tak kunjung datang. Entah kenapa. Mama saya bilang, m-BCAnya error.

kembali ke masalah berinternet, jadilah saya ke comlabs. biarpun sebenarnya saya sudah agak ilfil ber-wifi disana.
tuh kan, benar saja. sebentar connect sebentar putus.

saya kesal sekali. mungkin juga karena akumulasi segala kelelahan fisik dan mental beberapa hari terakhir ini. imbasnya saya ingin mencerca sesuatu.
dan tepat sekali, satu hal yang melengkapi kekesalah saya adalah comlabs yang kacrut. maka izinkan saya berkata :

comlabs kacrut!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Apr 23, 2007

Journey to Arab


Gara-gara kemarin melihat blognya temannya teman saya, saya jadi ingat Jeddah.
Aaaaah... Saya jadi ingin ke Arab lagi!!
Bukan hanya Jeddah, tapi juga Madinah dan Makkah. Uhuhuhuwww... kangen sekali ingin kesana lagiiii!!

Daripada ke Eropa, mending coba dulu deh kesana. (mwaahaha... padahal saya juga belum pernah ke Eropa).
Saya kesana bulan Oktober tahun lalu. Mengorbankan teman-teman kelompok PTI I saya untuk mngerjakan PTKTK bertiga saja, dan mengorbankan jadwal UTS PPC yang akhirnya diundur 1 minggu (hihihi...).
Jadi ceritanya ketika saya kesana itu lagi di penghujung musim panas. Suhunya 40 derajat Celcius! Alamak!
Sudah terbayang banget sejak jauh-jauh hari sebelum hari H, kalau saya bakal seperti kelinci panggang disana (iya, kelinci.. kan imyyuuuut...).
Ternyata... memang panas! Tapi ternyata panasnya tidak benar-benar membuat saya jadi masak. Yah, paling jadi setengah matang.
Mendarat di bandara King Abdul Azis (Jeddah) sudah hampir tengah malam. Gawatnya, petugas disana tampaknya tidak terlalu mengerti bahasa Inggris. Dan karena saya pun juga tak terlalu fasih berbahasa Inggris, jadilah yang keluar hanya A I U E O.
Bagian ini tidak penting. Skip saja.

Naaaah, dari Jeddah itu saya langsung ngacir ke Makkah. Jadi malam itu bener-bener keluar bandara langsung naik bus dan keluar bus udah di depan hotel. Dan hotelnya itu di depan Masjidil Haram (entah pintu berapa, pokoknya yang di bukit Marwah). Saya sungguh sungguh sungguuuuuuuh takjub. Masjidil Haram yang selama ini hanya bisa saya lihat di tv atau menjadi motif sulaman dan hiasan dinding, sekarang berada di depan mata kepala saya.
Luaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaas sekali. Pantas saja kalau ada yang sering tersesat di dalamnya.
(oya, btw, waktu itu lagi bulan puasa)
Sampai di Mekkah itu sekitar jam 1 pagi. Kami (saya, adik, dan ortu) langsung disuruh mandi, wudhu dan makan sedikit (karena perginya dengan ikut rombongan tour jadi ada koordinatornya) lalu langsung bertawaf.
Subhanallah!
Di sepertiga malam itulah untuk pertama kalinya saya melihat langsung Ka’bah. Rasanya tidak ada kata yang dapat terucap kecuali syukur karena saya telah diberi kesempatan mengunjungi rumahNya.
Percaya deh, saya dulu menganggap bangunan Ka’bah yang hanya berbentuk kubus itu tidak terlalu istimewa. Bagusan juga Petronas atau Eiffel tower atau Pisa atau Colloseum. Tapi begitu saya hanya beberapa meter jaraknya dari Ka’bah itu, rasanya ia menjadi bangunan paling indah seduuuuuuuunia.
Dan yang bikin tambah keren (indah) lagi adalah kumpulan manusia yang sedang bertawaf mengelilingi Ka’bah.
Wah, kalau dilanjutkan disini, tidak akan habis kata-kata untuk memujinya. Mari kita skip lagi bagian ini.

Nah, di Mekkah ini memang super duper panas tralala. Sampai-sampai saya harus pakai payung kalau mau sekedar ke toko kelontong di seberang hotel. Toko-toko disana juga seru.

Kalau siang, di seberang hotel ada sederetan toko kelontong yang menjual barang-barang yang kurang lebih sama. Namanya juga cewek, mau niatan ibadah tetap saja kami (saya, adik dan mama) meluangkan waktu untuk melihat-lihat. Siapa tahu dapat oleh-oleh lucu. Sayang, di Mekkah sendiri tokonya tidak terlalu banyak.

Lebih menyenangkan lagi ketika malam tiba. Kami pergi berjalan-jalan ke sekitar hotel. Disana, apabila seorang perempuan pergi harus ada muhrim yang menemani.
Yang paling ingin saya coba sudah tentu makanannya. Seperti apa sih kebab Arab? Apa sama dengan Donner Kebab di mal-mal Jakarta? Fuh, ternyata daging disana lebih keras. Saya sih tidak suka dagingnya. Tapi saya suuuuuuuuuuka sekali es krimnya!!
Sluuuuurrrppp... mmmm.... enak banget bo! Yah, mungkin karena pengaruh panas juga sih jadinya es krim itu terasa enak sekali. Btw, kalo malam sih tidak terlalu panas kok.

Oia, ada juga pengalaman lucu yang menyebalkan. Jadi suatu hari setelah selesai sa’i, kami berniat menggunting rambut (aturannya adalah setelah selesai sa’i agar menggunting rambut minimal 3 helai). Karena saat itu adalah sa’i perdana kami dan manasik pun kami tidak pernah ikut, jadinya kami tidak mempersiapkan gunting. Lalu datangkah seorang anak laki-laki Arab menawarkan gunting.
Waduuuuuh, anak ini sudah cakep baik hati pula! Saya doakan kamu bahagia dunia akhirat deh! Batin saya waktu itu.
Selesailah acara gunting menggunting rambut. Kemudian si anak datang kembali meminta guntingnya. Sudah tentulah kami kembalikan berikut ucapan terimakasih dan senyum selebaaaaar mungkin.
Eh, ternyata si anak meminta bayaran. Ibu saya pun memberikan 5 real (1 real = Rp. 2500). Eh lagi, ternyata tidak cukup menurut si anak. Lha, gimana ini? Masa pinjam gunting 5 menit saja bayarnya mahal?
Ya sudah, akhirnya di kasih lah 5 real lagi. Jadinya 10 real = Rp. 25000. Eh eh, ternyata masih belum cukup. Si anak minta 10 real lagi. Berarti 20 real = Rp. 50000 untuk pinjam gunting selama 5 menit. Tapi berhubung itu sedang di rumah Tuhan, maka saya mendorong ibu saya : udahlah kasih aja...
Biarpun jelas terlihat Ibu saya tampak dongkol setengah mati.
Nah, setelah diberi selembar 10 real lagi barulah anak itu tampaknya puas dan pergi.

Omigod, seandainya saja kami ikut manasik maka kami akan tahu kalau kami akan butuh gunting maka kami tidak akan kehilangan 20 real. Yah, kalau dicari maknanya, mungkin selama ini kami kurang ikhlas berzakat. Jadinya ditegur dengan cara seperti ini.

Eh, kok udah panjang banget nih ceritanya? Waaah, padahal masih banyak yang ingin saya ceritakan. Yasudahlah untuk sementara postingan ini to be continued. Kapan-kapan akan saya lanjutkan cerita saya di Madinnah dan Jeddah. (hhihihi... kayak sinetron aje)

Apr 8, 2007

Alasan kembali ke Bandung

huh, ada-ada saja kalau saya ke jakarta.
rencananya saya balik ke bandung sore ini. apa mau dikata hujan deras jam 4 tadi, sudahlah, saya urungkan saja niat saya kembali sore ini. saya tak mau ambil resiko menyetir 120 km di tengah hujan deras. lebih baik besok subuh saja.

diingat-ingat... rasanya ada sesuatu yang mengharuskan saya segera kembali ke bandung.
oiya, ada tugas perancangan organisasi. jadilah saya ke warnet mencari bahannya. wah ternyata tugasnya tidak sebanyak yang saya kira. senanglah hari ini. mengumpulkan data sekarang dan dikerjakan besok juga selesai.

lalu HP berbunyi, seorang teman ingin pinjam buku solusi soal ekonomu tekniknya Newnan. lho, memang ada PR? saya belik bertanya.
ada, katanya. gimana sih? minggu lalu saya memang tidak masuk, tapi saya sudah tanya ke teman saya yang masuk dan katanya tidak ada PR. ya sudah... kali ini copy saja punya orang. hehe..

lalu HP berbunyi lagi, teman yang tadi menanyakan soal kuis Take Home Operational Research 1.
WAAAAAK!! saya lupa sama sekali!!
pantas saja rasa2nya ada sesuatu yang membuat saya harus segera kembali ke bandung. ternyata ini toh...
haaaaaahhh......

The Other Blog

Dear all, This blog is not going to be updated often as I have created another one at www.floresianay.wordpress.com which will be focusi...