Waktu liburan di Solo kemaren, gue diajak sodara gue nonton Bangsal 13. Sebenernya gue males nontonnya. Takut jadi ketakutan sendiri.
Apalagi dulu gue pernah diceritain sama temen gue tentang film itu. Waktu temen gue nyeritain sih, gue ketakutan. Sampe kebayang2 selama beberapa hari.
Tapi yah, berhubung saat itu ga ada kerjaan lain yang bisa gue kerjain, daripada bengong, ya udah gue nonton juga…
Ternyata setelah selesai gue tonton, filmnya ga serem2 amat kok. Wujud hantunya jarang banget diliatin. Pokoknya beda jauh sama yang gue bayangin sebelumnya waktu hanya denger cerita tetang film itu dari temen gue.
Ketika gue diceritain tentang film itu, gue udah ngbayangin hantu suster ngesot yang berdarah2 dan berbgai jenis kengerian lainnya. Mungkin waktu itu imajinasi gue berlebihan.
Ngomong2 soal imajinasi, jadi inget sama sebuah percakapan antara gue, ikram dan batari di mobilnya batari beberapa bulan lalu.
Topik awalnya adalah tentang FHM [For Him Magazine, tau kan..??] yang kemudian beralih ngomongin tentang foto2 seronok yang sering menghiasi media massa saat ini.
“lo perhatiin deh, biasanya kalo di majalah2 seperti FHM, ga pernah ada foto orang telanjang bulat”, kata ikram.
“iya? Kenapa?”, batari bertanya.
“karena pembacanya sengaja dibiarkan berimajinasi sendiri. Supaya tetap ada misterinya yang bikin menarik. kalo semua dibuka, bisa2 malah daya tariknya hilang. iya kalo emang bagus, kalo ternyata ga sesuai harapan?”, ikram mulai beranalisis, “coba kalo ternyata setelah dibuka masayu itu punya tompel. Kan jadi kecewa. Jadi lebih baik dibiarkan aja jadi misteri supaya orang bisa bermain dengan imajinasinya sendiri”.
Saat itu di bangku belakang mobil batari, gue mengangguk2 tanda setuju sama analisis ikram itu.
Dan sekarang gue nemuin hubungannya, antara film bangsal 13 dan masayu.
Ini tentang bagaimana kita mengimajinasikan seperti apa kira2 hal yang belum tercapai/terlihat/tertonton dsb.
Seandainya satu minggu lalu gue ditanya : eh eh, bangsal 13 itu bagus ga sih?
Gue akan menjawab : kayaknya sih bagus. Ceritanya sih serem banget.
Tapi sekarang gue akan menjawab : biasa aja.
Karena film bangsal 13 yang bagus dan serem dalam imajinasi gue sudah hancur karena gue udah nonton aslinya yang ternyata ga sehebat imajinasi gue.
Sepertinya hal yang sama juga berlaku untuk kasus masayu.
Menurut gue, imajinasi muncul ketika seseorang ga bisa merasakan secara langsung suatu kejadian. Maka ia akan membuat prediksi2 sendiri bagaimana peristiwa tsb, efeknya, dsb.
Ada seorang temen gue yang jago banget berimajinasi. Sampai2 kadang2 gue ga percaya apa yang gue baca hanyalah imajinasi.
Bukan sesuatu yang buruk. Karena dengan kemampuan berimajinasi dia yang tinggi sekalee itu, sering kali dia dapat membayangkan [dan mengerti] apa yang orang lain rasakan. Akibatnya? Dia sukses jadi klinik pasutri di kalangan temen2 ceweknya!
However, jangan juga menganggap kalo dunia ini seindah imajinasi. karena dunia memang tidak mungkin jadi seideal imajinasi tiap orang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
The Other Blog
Dear all, This blog is not going to be updated often as I have created another one at www.floresianay.wordpress.com which will be focusi...
-
Have you ever watched kids On a merry-go-round? Or listened to the rain Slapping on the ground? Ever followed a butterfly's erratic flig...
-
This afternoon, I was driving on Kalimalang road when a taxi in front of me suddenly stop. Naturally, I swerved to the right. Then a motorcy...
-
[...karena satu dan lain hal, selama liburan ini gue ga bisa dihubungin lewat hp. maaf ya, buat sms2 lebaran yang ga akan terkirim...] here&...
eh, ada nama gw disebut-sebut..
ReplyDeletehaha "imajinasi" ya min, topik favorit gw nih hehe..
ReplyDeletetapi bener juga ya. mungkin juga sama kaya':
kenapa orang dewasa lebih suka baca novel (yg ga ada gambarnya) karena bisa bebas berimajinasi;
dan anak2 biasanya lebih suka baca komik, karena mungkin wawasan mereka kurang luas.. jd sulit mengimajinasikan cerita tanpa gambar.
ngomong2, siapakan itu sang klinik pasutri? hihi
eh, ada nama gw disebut-sebut..
ReplyDeleteMembaca novel memang bisa bikin kita berimajinasi.
ReplyDeleteTapi kadang-kadang komik dan film sanggup menyuguhkan sesuatu yang bahkan melebihi imajinasi kita.
Thus, i stopped reading novels since junior high school.
Gue kembali membaca komik, guahahaha...
Ada 3 hal yang bisa bikin memori lama kita muncul kembali:
1. What you smell
2. What you hear
3. What you see
But not what you read ...
Atau jangan2 imajinasi gue rendah banget yak?
ReplyDeleteTapi kalo yg bokep-bokep sih imajinasi gue cukup tinggi.
ReplyDeleteEh, gak seru loh kalo yg bokep2 dijadiin novel.
Hahaha...
Sory, ini cuma pendapat dari "seseorang yang wawasannya kurang luas karena (lebih) suka baca komik"