Jun 3, 2009

Dear People!

Semalam saya menonton acara berjudul Mata Rantai di Anteve. Tidak dari awal, saya cuma nonton kira-kira 10 menit terakhir. Itu pun disambi bikin dan menikmati Milo hangat yang sudah saya mimpikan sejak siangnya. Temanya tentang intersex. Itu lho, misalnya seseorang memiliki alat kelamin pria tapi sebenarnya kromosom tubuhnya wanita bahkan organ dalamnya, seperti rahim, berkembang seperti wanita. Atau sebaliknya, seseorang berkelamin wanita tapi kromosom tubuhnya adalah pria.

Menjelang akhir acara, salah seorang remaja tanggung pengidap intersex diwawancara. Selama wawancara si remaja ini terus menunduk sambil menggambari kertasnya. Terlihat jelas si remaja ini sungkan atau malu. Sebelumnya, ibu dari remaja ini telah menjelaskan bahwa anaknya sedang dalam masa pengobatan. Namun, menurut dokter, anaknya ini harus minum obat setiap hari.

Dang dang... Lalu sampailah adegan ketika si reporter (yang mukanya tak nampak) mewawancarai si remaja.
Bosen nggak sih minum obat tiap hari? Oh, what an important question!
Bosen, si remaja menjawab pelan sambil terus menunduk menekuri gambarnya.

Lalu pertanyaan berikutnya,
Kenapa sih mesti minum obat tiap hari?
Si remaja tak menjawab tapi tetap sibuk dengan gambarnya.

Reporter tak mau kalah.
Tahu nggak kenapa harus minum obat tiap hari?
Si remaja hanya menggumam-gumam tak jelas sambil tetap mencoret-coret kertasnya.
Yaelah, yaudah kek kalo emang nggak mau dijawab. She is just a teenager who struggles on her identity.

Keukeuh, si reporter bertanya lagi.
Mama bilang alasannya kenapa minum obat tiap hari nggak?
E, REWEL amat sih ni reporter.
Tapi akhirnya dijawab juga sama si remaja. Mama nggak pernah bilang.
Dan adegan wawancara pun berganti dengan yang lain.

Oo, saya hampir lupa. Setelah pertanyaan bosen nggak sih minum obat tiap hari itu, sebuah pertanyaan paling ultimate sepanjang wawancara keluar,
Obatnya pahit nggak sih?
Jedaaaaaaang! Saya hanya melongo dengan alis naik ke atas.

Jadi, setelah menonton wawancara tersebut saya jadi tahu beberapa hal.
  1. Minum obat tiap hari itu bisa bikin bosan.
  2. Obat itu pahit looh...
  3. Ibunya nggak memberi tahu anaknya kenapa ia harus minum obat tiap hari. Tapi bentar lagi juga si anak tahu lewat televisi. Atau lewat teman-temannya yang nonton televisi.

Mungkin bukan salah sih reporter, mungkin ia hanya menjalankan perintah dari atasan. Whatever. Oh, media people, don't you know how much I adored you?
I always thought that you're a bunch of smart, knowledgeable, tough, strong and idealist people. I still think that way.. for some of you.

Tapi saya suka gemas melihat aksi-aksi di televisi ketika, misalnya, terjadi bencana alam. Lalu diwawancarailah ibu-ibu yang sedang menangis sesegukan lantaran kehilangan harta benda dan keluarga, lalu ditanyalah: bagaimana perasaan ibu?
Waw, rasa hati ini deg-degan. Karena selain pertanyaan itu ditanyakan pada momen yang pas sekali, tapi juga karena saya benar-benar tidak bisa menebak jawaban apa yang akan dikeluarkan oleh si ibu.

Kalau bagian wawancara yang dipilih untuk ditayangkan adalah yang itu, saya nggak kebayang deh bagian yang tidak ditayangkan seperti apa.

You know, the biggest disapointment often come from people you admire the most.

7 comments:

  1. ini nih. kerjaan temen-temennya ikram nih. ehehehe. engga deeeeeng. ampuuuun kraaaam.

    ReplyDelete
  2. hahahaha, cocok lo ama Gusti.

    btw, yg kalimat terakhir,
    stuju bgt gw,
    mungkin karena harapan kita sama orang2 itu terlalu besar kali ya, lebih besar dari mereka yang "sesungguhnya"..=p

    ReplyDelete
  3. iya min, kl kata org, batas nya benci sama cinta itu tipis...

    umm... ini msh dlm konteks yg sama ga ya? ;p

    ReplyDelete
  4. @bat: eee.. gue juga ikutan ahh.. ampuuuun kraaaam!!

    @nadya: cihuy Gusti!
    iya nad, mungkin juga karena gemes. ibaratnya ada orang IQnya 170 tapi males belajar jadinya ga naik kelas. Hhhh... udah bagus dapet otak encer juga, malah disia2in. mending buat gua. hahahaha.

    @danu: wakakakak. ga tau gue nu itu OOT apa enggak.
    tapi gue ga benci kok cuman gemesss. abis REWEL banget sih.

    ReplyDelete
  5. iya nih, kalo ada liputan yang mewawancarai anak-anak (misalnya lagi ada event ato apa) PASTI PERTANYAANNYA BEGINIH:

    "De, seneng gak? Seneng gak? Seneng gak??!!" (dengan nada agak maksa dan dominan)

    Dan tau nggak si anak jawab apa? Aduh penasaran banget ya rasanya pengen tau jawaban si anak itu...

    ReplyDelete
  6. Anonymous1:10 PM

    dari 9elemen jurnalism(yang sayangnya bukan 9 elemen media):

    * loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada masyarakat
    * jurnalisme harus membuat "hal yang penting" menjadi menarik dan relevan --> bukan hal tak pentingnya. hehe
    * praktisi jurnalisme harus mengikuti hati nurani

    jadi inget waktu ca-boul dah.

    ReplyDelete
  7. waw, bangga gue sama lo ray.. masih inget 9 elemen jurnalisme. hihi, gue aja enggak.

    *aduh moga2 ikram ga baca...

    ReplyDelete

Humor me. Drop some comment.

The Other Blog

Dear all, This blog is not going to be updated often as I have created another one at www.floresianay.wordpress.com which will be focusi...