Aku mau ke pensi labs. Temenin dnkss…semuamuanya aku yang bayarin deh.. aku tungguin di pS sekarang yah
Duwh, gimana yah… aku lagi di 81. ga bisa kesana. Lagian ga bawa uang buat naik taxi ke ps
Pinjem siapa dulu kek… pokoknya ke ps aja dulu deh sekarang.
*
Lagi dimana?
Otw ke ps
*
Dimana?
Di depan ps. Kamu dimana?
Di food court depan fiesta steak.
*
Cepat-cepat kami (aku dan 2 orang teman) menuju ke food court. tengok kiri kanan, lalu terlihatlah sosoknya duduk manis sendirian.
“lho, temen-temen kamu mana?”
“udah pergi”
“kenapa nggak ikut?”
“kayaknya dia mau pergi sama temen-temennya dulu baru ke pensi”
Sambil mencerna kata-katanya aku menarik kursi dan duduk.
“aku ga bisa nemenin ke labs lho... udah bilang ke mama?”
“beluuum… gimana bilangnya???”
Pertanyaan-pertanyaan berikutnya seperti : jam berapa, naik apa, janjian sama temennya gimana, semuanya dijawab dengan mengangkat bahu atau “mmm…”
Aku ambil handphonenya dan kuketik sebuah sms.
Send. Delivered.
Tak berapa lama kemudian satu sms datang.
Reply. Send. Delivered.
Datang sms terakhir : ya. Nanti mama jemput. Hati-hati ya
Satu masalah selesai.
“Mbak, tukeran baterai dong. HPku low batt nih.”
Kusodorkan saja HPku padanya.
Lalu terlintas di pikiranku. “Jangan-jangan kamu nyuruh aku ke ps hanya untuk tukeran baterai hp???”
Sambil cengengsan ia mengangguk.
“….”
Speechless.
Duwh, gimana yah… aku lagi di 81. ga bisa kesana. Lagian ga bawa uang buat naik taxi ke ps
Pinjem siapa dulu kek… pokoknya ke ps aja dulu deh sekarang.
*
Lagi dimana?
Otw ke ps
*
Dimana?
Di depan ps. Kamu dimana?
Di food court depan fiesta steak.
*
Cepat-cepat kami (aku dan 2 orang teman) menuju ke food court. tengok kiri kanan, lalu terlihatlah sosoknya duduk manis sendirian.
“lho, temen-temen kamu mana?”
“udah pergi”
“kenapa nggak ikut?”
“kayaknya dia mau pergi sama temen-temennya dulu baru ke pensi”
Sambil mencerna kata-katanya aku menarik kursi dan duduk.
“aku ga bisa nemenin ke labs lho... udah bilang ke mama?”
“beluuum… gimana bilangnya???”
Pertanyaan-pertanyaan berikutnya seperti : jam berapa, naik apa, janjian sama temennya gimana, semuanya dijawab dengan mengangkat bahu atau “mmm…”
Aku ambil handphonenya dan kuketik sebuah sms.
Send. Delivered.
Tak berapa lama kemudian satu sms datang.
Reply. Send. Delivered.
Datang sms terakhir : ya. Nanti mama jemput. Hati-hati ya
Satu masalah selesai.
“Mbak, tukeran baterai dong. HPku low batt nih.”
Kusodorkan saja HPku padanya.
Lalu terlintas di pikiranku. “Jangan-jangan kamu nyuruh aku ke ps hanya untuk tukeran baterai hp???”
Sambil cengengsan ia mengangguk.
“….”
Speechless.
ngomong ama siapa tuh min, adik lu ya?
ReplyDeletehm.. seru juga ceritanya
hahahahaha... adik lo 'jahatnya' ngalah2in adik gw...
ReplyDeleteselamat datang di klub kakak tertindas..
gue ga punya adek.. (-_-)
ReplyDeletegua ga punya adek cewek! yiha.
ReplyDeleteHALLOOOOO.... GIMANA SIH KOK GA PERNAH KONTAK GUE.... SKRG SOMBONG YA!
ReplyDeleteoya.. koq beberapa postingan lu sebelumnya pada hilangan sih?
ReplyDeletehahaha, itu adek lo yang namanya siapa? tita bukan?
ReplyDeleteini ini...
ReplyDeleteAtit (bukan nama sebenarnya) sedang melewati masa2 ABG labilnya..
hahahahaha...=ppp