Siapa bilang narsis itu dosa??
Buat gue narsis itu penting. Hehehe.. dan gue senang menjadi narsis!
Sejak kapan ideology narsisme ini mulai tumbuh dalam diri gue, gue udah ga inget. Sejak smp atau sma kali. Yah masa SMA lah.. masa2 keemasan narsisnya gue.
Tapi iya, narsis ini penting. Because sometimes we need to pick ourselves up.
Waktu jaman SMA dulu, rasa narsisme dalam diri temen2 gue [dan gue] dipupuk antara lain dengan cara menyanyikan lagu2 yang mengganti kata2 “you/kau” menjadi “me/aku” dan sebaliknya.
Misalnnya lagu ini:
It came over you in a rush, when you realize that you love me so much, that sometimes you cry but you can’t tell me why, why you feel what you feel inside…
Atau yang ini:
Because of me, your life has change, thank me for the love and the joy I bring, because of me, you feel no shame, you’ll tell the world, it’s because of me…
Kalo yang versi Indonesia coba deh Kaulah Segalanya eh, maksudnya Kulah Segalanya nya Ruth Sahanaya.
Hahaha… norak sih [dasar SMA!], tapi menyenangkan juga. Batasnya memang tipiiiiiis antara narsis dan pathetic. Mwahahaha…
Jul 31, 2006
Jul 24, 2006
how's your mom today?
How’s your mom?
Berapa kali dalam satu bulan ada seseorang yang menanyakan pertanyaan diatas ke Anda?
Dan ketika Anda dihadapkan pertanyaan itu, apa reaksi Anda? Automatically say “oh, she’s fine”? Terkejut? Atau hanya diam?
Kebanyakan orang yang saya kenal mengaku menyayangi ibu mereka. Well, memang ada perkecalian untuk beberapa orang yang karena alasan tertentu, kita tinggalkan dulu teman-teman saya dari golongan ini.
Bagi Anda yang mengaku menyayangi ibu Anda, sudah berapa lama Anda menyayangi beliau?
Mungkin jawabannya : seumur hidup Anda, sepanjang Anda dapat mengingat.
Pernahkah Anda merasa takut kehilangan beliau? Benar-benar takut. Seperti layaknya Anda merasa takut kehilangan pacar atau sahabat Anda?
Mungkin pernah, mungkin tidak.
Atau mungkin Anda memang sudah ‘kehilangan’ beliau? Maaf kalau postingan ini mengganggu Anda.
Pernahkah Anda merasa takut pacar atau sahabat Anda berhenti menyayangi Anda?
Bagi yang pernah, apa yang kemudian Anda lakukan? Anda merasa perasaan Anda kepada pacar atau sahabat Anda begitu meluap-luap sekaligus Anda takut perasaan itu tidak terbalas. Anda mungkin berusaha mempertahankan mereka dengan berbagai cara. Berdandan, pergi bersama, menghabiskan waktu bersama sesering mungkin, memberi hadiah bahkan ketika mereka tidak sedang berulang tahun, mengatakan berbagai hal manis, dan… apa lagi?
Saya pernah membahas hal ini dengan seorang teman saya. Topiknya adalah : Mengapa terkadang kita lebih takut kehilangan pacar atau sahabat kita dibandingkan kehilangan ibu kita?
Padahal, bukankah kehilangan seorang pacar masih bisa mencari yang lain? Anda yang pernah merasa patah hati dan berhasil melaluinya tentu tahu itu.
Tapi seandainya kehilangan ibu, mau dicari kemana lagi? Memang hanya satu orang wanita di dunia ini yang menjadi ibu kandung kita.
Kami lalu menyimpulkan bahwa, jauh di dalam hati, kita percaya bahwa ibu tak akan pernah berhenti menyayangi kita. Begitu percayanya hingga tidak terasa dan tidak disadari.
Sedangkan kepada pacar atau sahabat, kadang masih ada keraguan kepada mereka. Sehingga kita merasa perlu melakukan usaha ekstra untuk menjaga perasaan mereka.
Seorang ibu umumnya sangat menyayangi anak mereka. Mungkin lebih dari mereka menyayangi orangtua, suami, bahkan diri mereka sendiri. Hanya saja mungkin mereka tidak terlalu eksplisit dalam mengungkapkan perasaan mereka. Mungkin mereka tidak akan mengirim sms “Good nite my dear. Love you always” kepada Anda. Mungkin mereka tidak sering membuat Anda melambung dengan berbagai pujian dan kata-kata sayang. Mungkin mereka tidak pernah membuat kejutan-kejutan kecil yang menyemarakkan hari Anda. Malah kadang mereka justru bertingkah menyebalkan dengan meminta Anda mengantar mereka kesana kemari. Menemani ke acara ini itu. Bertanya-tanya tentang teman-teman Anda.
Namun, siapa yang mengantarkan Anda ke dunia ini? Hingga Anda akhirnya bertemu sahabat-sahabat dan pacar terbaik di dunia.
Baju yang Anda pakai, bensin mobil Anda, uang kuliah Anda, hadiah yang Anda berikan untuk sahabat dan pacar Anda, darimana Anda dapat?
Beberapa dari Anda mungkin sudah dapat menghasilkan uang sendiri. Hebat. Ibu Anda telah berhasil mendidik anaknya menjadi seorang yang mandiri dan bertanggung jawab.
Tahukan Anda apa keinginan ibu Anda? Apa obsesinya dalam hidup? Bagaimana perasaannya hari ini?
Seorang ibu juga manusia. Ada kalanya ia merasa lemah. Ada kalanya ia butuh teman. Sama seperti Anda dan orang-orang lain yang Anda kenal.
Even hero has the right to bleed… [superman, five for fighting]
Ada kalanya ia hanya ingin melihat Anda ada di rumah ketika ia pulang kerja. Anda bahkan tak perlu tetap terjaga. Atau bertemu Anda di pagi hari. Mungkin ia hanya ingin merasa dekat dengan anaknya. Anda mungkin tak tahu betapa berartinya satu jam bersama Anda bagi beliau.
Sama berartinya dengan satu jam bersama pacar atau sahabat Anda bagi Anda. Mungkin bahkan lebih.
Dan kadang rasanya begitu berat yah? Menempuh perjalanan 2 jam Cipularang [bagi Anda yang tinggal di Bandung], hanya untuk berada di rumah dan bertemu ibu Anda.
Kadang rasanya ibu Anda bukan alasan yang cukup kuat untuk menyisihkan dua hari dalam seminggu dan sejenak meninggalkan pacar dan sahabat Anda.
Toh, beliau tidak akan pergi. Satu atau dua bulan absen menemuinya tidak akan membuat beliau berhenti menyayangi Anda. Masih banyak hal lain yang harus diurus. Urusan ibu bisa menunggu.
Menunggu liburan. Kalau ternyata liburan pun sibuk, masih bisa menunggu hingga Anda lulus kuliah. Kalau ternyata Anda sibuk kerja atau mangambil S2, yah… nantilah gampang. Toh, ibu tidak kemana-mana. Anda punya cita-cita untuk diraih. Anda ingin menikah dan punya keluarga. Anda ingin punya bisnis yan gbesar.
Dan ketika semua itu tercapai, berapa usia Anda? Berapa usia ibu Anda? Apakah beliau masih ada? Sempatkah Anda memenuhi janji menemaninya? Apakah kesehatannya masih memungkinkan untuk berjalan jauh? Atau bahkan Anda hanya mampu menemani di samping tempat tidurnya? Atau berziarah ke makamnya?
Ibu Anda pun manusia, punya batas usia. Ada saatnya ia akan pergi dari hidup Anda. Anda tak akan pernah tahu kapan itu. Mungkin 20 tahun lagi. Mungkin besok. Apa yang sudah Anda janjikan kepada ibu Anda dari dulu, mungkin hanya dapat Anda penuhi saat ini.
Berapa kali dalam satu bulan ada seseorang yang menanyakan pertanyaan diatas ke Anda?
Dan ketika Anda dihadapkan pertanyaan itu, apa reaksi Anda? Automatically say “oh, she’s fine”? Terkejut? Atau hanya diam?
Kebanyakan orang yang saya kenal mengaku menyayangi ibu mereka. Well, memang ada perkecalian untuk beberapa orang yang karena alasan tertentu, kita tinggalkan dulu teman-teman saya dari golongan ini.
Bagi Anda yang mengaku menyayangi ibu Anda, sudah berapa lama Anda menyayangi beliau?
Mungkin jawabannya : seumur hidup Anda, sepanjang Anda dapat mengingat.
Pernahkah Anda merasa takut kehilangan beliau? Benar-benar takut. Seperti layaknya Anda merasa takut kehilangan pacar atau sahabat Anda?
Mungkin pernah, mungkin tidak.
Atau mungkin Anda memang sudah ‘kehilangan’ beliau? Maaf kalau postingan ini mengganggu Anda.
Pernahkah Anda merasa takut pacar atau sahabat Anda berhenti menyayangi Anda?
Bagi yang pernah, apa yang kemudian Anda lakukan? Anda merasa perasaan Anda kepada pacar atau sahabat Anda begitu meluap-luap sekaligus Anda takut perasaan itu tidak terbalas. Anda mungkin berusaha mempertahankan mereka dengan berbagai cara. Berdandan, pergi bersama, menghabiskan waktu bersama sesering mungkin, memberi hadiah bahkan ketika mereka tidak sedang berulang tahun, mengatakan berbagai hal manis, dan… apa lagi?
Saya pernah membahas hal ini dengan seorang teman saya. Topiknya adalah : Mengapa terkadang kita lebih takut kehilangan pacar atau sahabat kita dibandingkan kehilangan ibu kita?
Padahal, bukankah kehilangan seorang pacar masih bisa mencari yang lain? Anda yang pernah merasa patah hati dan berhasil melaluinya tentu tahu itu.
Tapi seandainya kehilangan ibu, mau dicari kemana lagi? Memang hanya satu orang wanita di dunia ini yang menjadi ibu kandung kita.
Kami lalu menyimpulkan bahwa, jauh di dalam hati, kita percaya bahwa ibu tak akan pernah berhenti menyayangi kita. Begitu percayanya hingga tidak terasa dan tidak disadari.
Sedangkan kepada pacar atau sahabat, kadang masih ada keraguan kepada mereka. Sehingga kita merasa perlu melakukan usaha ekstra untuk menjaga perasaan mereka.
Seorang ibu umumnya sangat menyayangi anak mereka. Mungkin lebih dari mereka menyayangi orangtua, suami, bahkan diri mereka sendiri. Hanya saja mungkin mereka tidak terlalu eksplisit dalam mengungkapkan perasaan mereka. Mungkin mereka tidak akan mengirim sms “Good nite my dear. Love you always” kepada Anda. Mungkin mereka tidak sering membuat Anda melambung dengan berbagai pujian dan kata-kata sayang. Mungkin mereka tidak pernah membuat kejutan-kejutan kecil yang menyemarakkan hari Anda. Malah kadang mereka justru bertingkah menyebalkan dengan meminta Anda mengantar mereka kesana kemari. Menemani ke acara ini itu. Bertanya-tanya tentang teman-teman Anda.
Namun, siapa yang mengantarkan Anda ke dunia ini? Hingga Anda akhirnya bertemu sahabat-sahabat dan pacar terbaik di dunia.
Baju yang Anda pakai, bensin mobil Anda, uang kuliah Anda, hadiah yang Anda berikan untuk sahabat dan pacar Anda, darimana Anda dapat?
Beberapa dari Anda mungkin sudah dapat menghasilkan uang sendiri. Hebat. Ibu Anda telah berhasil mendidik anaknya menjadi seorang yang mandiri dan bertanggung jawab.
Tahukan Anda apa keinginan ibu Anda? Apa obsesinya dalam hidup? Bagaimana perasaannya hari ini?
Seorang ibu juga manusia. Ada kalanya ia merasa lemah. Ada kalanya ia butuh teman. Sama seperti Anda dan orang-orang lain yang Anda kenal.
Even hero has the right to bleed… [superman, five for fighting]
Ada kalanya ia hanya ingin melihat Anda ada di rumah ketika ia pulang kerja. Anda bahkan tak perlu tetap terjaga. Atau bertemu Anda di pagi hari. Mungkin ia hanya ingin merasa dekat dengan anaknya. Anda mungkin tak tahu betapa berartinya satu jam bersama Anda bagi beliau.
Sama berartinya dengan satu jam bersama pacar atau sahabat Anda bagi Anda. Mungkin bahkan lebih.
Dan kadang rasanya begitu berat yah? Menempuh perjalanan 2 jam Cipularang [bagi Anda yang tinggal di Bandung], hanya untuk berada di rumah dan bertemu ibu Anda.
Kadang rasanya ibu Anda bukan alasan yang cukup kuat untuk menyisihkan dua hari dalam seminggu dan sejenak meninggalkan pacar dan sahabat Anda.
Toh, beliau tidak akan pergi. Satu atau dua bulan absen menemuinya tidak akan membuat beliau berhenti menyayangi Anda. Masih banyak hal lain yang harus diurus. Urusan ibu bisa menunggu.
Menunggu liburan. Kalau ternyata liburan pun sibuk, masih bisa menunggu hingga Anda lulus kuliah. Kalau ternyata Anda sibuk kerja atau mangambil S2, yah… nantilah gampang. Toh, ibu tidak kemana-mana. Anda punya cita-cita untuk diraih. Anda ingin menikah dan punya keluarga. Anda ingin punya bisnis yan gbesar.
Dan ketika semua itu tercapai, berapa usia Anda? Berapa usia ibu Anda? Apakah beliau masih ada? Sempatkah Anda memenuhi janji menemaninya? Apakah kesehatannya masih memungkinkan untuk berjalan jauh? Atau bahkan Anda hanya mampu menemani di samping tempat tidurnya? Atau berziarah ke makamnya?
Ibu Anda pun manusia, punya batas usia. Ada saatnya ia akan pergi dari hidup Anda. Anda tak akan pernah tahu kapan itu. Mungkin 20 tahun lagi. Mungkin besok. Apa yang sudah Anda janjikan kepada ibu Anda dari dulu, mungkin hanya dapat Anda penuhi saat ini.
Jul 18, 2006
ras i al is me ? ?
Telat kali ya… gue baru nonton film CRASH kemaren. Di DVD tentunya. Dan ga perlu ditanya original apa engga.
One of the best movie! Menurut gue lho… secaraaaaa, nampaknya gue ga punya taste yang sekelas dengan kritikus Hollywood dalam menilai film. Terbukti dengan ketidaksukaan gue dengan beberapa film pemenang Oscar.
Hehehe…
Kelas gue jelas di atas mereka lah… mwahahaha… bercanda Mister!! Don’t put it in your heart yah.. (maksudnya: jangan dimasukkin ke dalam hati)
Eniwei… film itu bercerita tentang rasialisme. Isu yang agak berat ini diceritakan dengan sangat menarik dan mengalir lewat tokoh-tokohnya yang unik. Hmm, salah bukan unik. Justru tokoh2 di cerita ini benar2 seperti orang2 yang ada di sekitar kita. Tapi sisi yang diperlihatkan pada film itu yang unik.
Kebetulan (buat yang percaya dengan adanya ‘kebetulan’), beberapa hari sebelumnya, waktu itu udah malam dan gue lagi menuju ke rumah, gue ngliat di beberapa pintu (yang dari logam trus bisa ditarik ke bawah kayak garasi itu lhoo…) toko2 yang di deket rumah gue ada tulisan : PRIBUMI MUSLIM.
Mengingatkan gue sama kerusuhan Mei 1998 itu. Parah banget.
Rasialisme dimana-mana.
Sebenernya rasialisme itu apa sih?
Maksud gue, kalo ada sekelompok suku atau kaum yang dianggap jadi warga kelas dua karena faktor keturunan dan asal mereka, jelas itu rasialisme.
Tapi gimana kalo perasaan takut ketika ngeliat orang Papua, misalnya? Atau kalau dalam film CRASH itu, orang2 negro?
Atau gimana dengan omongan2 orang tentang ‘orang Padang itu pelit’, ‘orang Batak temperamental’, ‘orang Sunda itu matre’? no offens yah…
Memang sih, faktanya orang padang itu ga selalu pelit, orang Batak bisa lembut, dan orang Sunda bisa jadi dermawan. Tapi stereotip itu juga masih ada.
Sodara gue pernah ga jadi nikah karena calon suaminya berasal dari suku yang menurut orang tuanya ga cocok dengan adat Jawa.
Apa pemikiran2 dan stereotip itu membuat om dan tante gue ini jadi orang yang rasis?
Trus, rasiskah gue karena sering ngatain ebi : “dasar Padang lo!”??
One of the best movie! Menurut gue lho… secaraaaaa, nampaknya gue ga punya taste yang sekelas dengan kritikus Hollywood dalam menilai film. Terbukti dengan ketidaksukaan gue dengan beberapa film pemenang Oscar.
Hehehe…
Kelas gue jelas di atas mereka lah… mwahahaha… bercanda Mister!! Don’t put it in your heart yah.. (maksudnya: jangan dimasukkin ke dalam hati)
Eniwei… film itu bercerita tentang rasialisme. Isu yang agak berat ini diceritakan dengan sangat menarik dan mengalir lewat tokoh-tokohnya yang unik. Hmm, salah bukan unik. Justru tokoh2 di cerita ini benar2 seperti orang2 yang ada di sekitar kita. Tapi sisi yang diperlihatkan pada film itu yang unik.
Kebetulan (buat yang percaya dengan adanya ‘kebetulan’), beberapa hari sebelumnya, waktu itu udah malam dan gue lagi menuju ke rumah, gue ngliat di beberapa pintu (yang dari logam trus bisa ditarik ke bawah kayak garasi itu lhoo…) toko2 yang di deket rumah gue ada tulisan : PRIBUMI MUSLIM.
Mengingatkan gue sama kerusuhan Mei 1998 itu. Parah banget.
Rasialisme dimana-mana.
Sebenernya rasialisme itu apa sih?
Maksud gue, kalo ada sekelompok suku atau kaum yang dianggap jadi warga kelas dua karena faktor keturunan dan asal mereka, jelas itu rasialisme.
Tapi gimana kalo perasaan takut ketika ngeliat orang Papua, misalnya? Atau kalau dalam film CRASH itu, orang2 negro?
Atau gimana dengan omongan2 orang tentang ‘orang Padang itu pelit’, ‘orang Batak temperamental’, ‘orang Sunda itu matre’? no offens yah…
Memang sih, faktanya orang padang itu ga selalu pelit, orang Batak bisa lembut, dan orang Sunda bisa jadi dermawan. Tapi stereotip itu juga masih ada.
Sodara gue pernah ga jadi nikah karena calon suaminya berasal dari suku yang menurut orang tuanya ga cocok dengan adat Jawa.
Apa pemikiran2 dan stereotip itu membuat om dan tante gue ini jadi orang yang rasis?
Trus, rasiskah gue karena sering ngatain ebi : “dasar Padang lo!”??
Jul 2, 2006
Time heals..???? part two
argh!!
ternyata sakit gigi ini bukan sakit gigi biasa.
siang tadi, setelah melewati gejala snut-snut yang lumayan... rasa sakitnya kemudian menjalar ke daerah pipi.
haduh, rasanya seperti bengkak tapi ga bengkak. seperti lebam tapi ga lebam.
apalah dayaku... gue cuma bisa merem melek aja.
begitu sampe rumah (gue abis dari acara khitanan sodara) gue langsung minum anastesi. trus rebahan di kursi.
...
...
...
bangun2 udah jam 6!! halah, ga ingetlah gue mimpi apa apalagi gimana ceritanya gue tiba2 ketiduran.
ajaibnya, rasa sakitnya udah hilang sama sekaliii... hii... agak mengerikan...
ya oloh, kenapa shakespeare hanya menulis roman cinta?? padahal rasanya sakit gigi juga ga kalah dari sakit atiii...
ternyata sakit gigi ini bukan sakit gigi biasa.
siang tadi, setelah melewati gejala snut-snut yang lumayan... rasa sakitnya kemudian menjalar ke daerah pipi.
haduh, rasanya seperti bengkak tapi ga bengkak. seperti lebam tapi ga lebam.
apalah dayaku... gue cuma bisa merem melek aja.
begitu sampe rumah (gue abis dari acara khitanan sodara) gue langsung minum anastesi. trus rebahan di kursi.
...
...
...
bangun2 udah jam 6!! halah, ga ingetlah gue mimpi apa apalagi gimana ceritanya gue tiba2 ketiduran.
ajaibnya, rasa sakitnya udah hilang sama sekaliii... hii... agak mengerikan...
ya oloh, kenapa shakespeare hanya menulis roman cinta?? padahal rasanya sakit gigi juga ga kalah dari sakit atiii...
Subscribe to:
Posts (Atom)
The Other Blog
Dear all, This blog is not going to be updated often as I have created another one at www.floresianay.wordpress.com which will be focusi...
-
Have you ever watched kids On a merry-go-round? Or listened to the rain Slapping on the ground? Ever followed a butterfly's erratic flig...
-
[...karena satu dan lain hal, selama liburan ini gue ga bisa dihubungin lewat hp. maaf ya, buat sms2 lebaran yang ga akan terkirim...] here...
-
This afternoon, I was driving on Kalimalang road when a taxi in front of me suddenly stop. Naturally, I swerved to the right. Then a motorcy...