Selain menonton serial TV dan memenuhi blog dengan berbagai tulisan random, salah satu hal yang saya lakukan dalam mengisi waktu luang akhir-akhir ini adalah mencoba berbagai kuliner di Bandung. Kegiatan yang sudah lama saya canangkan bersama teman-teman namun tak jua terwujud.
Awalnya ketika minggu lalu saya (seperti biasa) kelimpungan lantaran tak ada kerjaan. Teman-teman saya kalau tidak sibuk dengan urusan lain, kebanyakan sedang berada di kampung/kota halaman masing-masing. Sisanya sedang kelimpungan juga, tapi lantaran mengejar deadline TA. Tinggalah saya sendiri di kamar kosan bersama barang-barang yang sudah dipak termangu seorangan diiringi suara perut keroncongan.
Biasanya pada keadaan seperti ini saya akan mengambil jalan praktis, beli bakmi jawa di depan kompleks, atau beli roti di Waroong, atau (kalau sedang berduit) drive thru cheeseburger ke McD, atau saya abaikan saja suara sayup-sayup keroncongan itu.
Tapi kali itu saya tidak ingin malam berlalu dengan percuma. Apalagi mengingat keberadaan saya di Bandung tinggal sekitar satu minggu lagi.
Saya mau makan di tempat yang belum pernah saya coba, demikian ide yang terasa brilian itu mampir di kepala.
Segeralah saya browsing tempat kuliner di Bandung via internet. Sing browsing browsing, tertambatlah saya pada sebuah situs tentang kuliner di Indonesia. Singkat kata singkat cerita, ketemulah saya dengan review mengenai Nasi Bancakan yang berada di Jl Trunojoyo No 62 (saya tulis alamat ini di tangan), persis di sebelah restoran Sambara.
Datanglah saya seorangan kesana. Biar tidak keki saya bawa juga buku pelajaran bahasa Perancis supaya saya bisa sembari belajar mengejar ketertinggalan selama 1 bulan saya absen dari kelas.
Tempatnya bagus, ada tempat lesehannya juga. Murah pula, apalagi dengan sistem prasmanan. Untuk nasi, ayam goreng, sayur dan segelas es teh manis, saya hanya mengeluarkan Rp 10.500.
Rasanya pun enak. Saya tidak mencoba banyak soalnya kebanyakan merupakan masakan pedas. Tapi ayamnya sih enak.
Besoknya sewaktu istirahat di CCF, saya mencoba mengumpulkan masukan dari beberapa teman mengenai tempat kuliner murah lainnya di Bandung. Beberapa orang bilang baso yang di depan Superindo Dago itu uenaakk. Lalu ada juga info tentang tulang ikan bawal (sebenarnya saya lupa ikan apa..), yang terletak di belakang 18th Park di Jalan Riau. Awalnya saya sudah semangat dengan tulang ikan ini, namun ternyata konon makanan ini pedasdasdas, maka urunglah niat saya untuk menjambanginya.
Berdasarkan hasil browsing malam sebelumnya, dari situs yang sama juga, saya memperoleh informasi mengenai sosis yang dijual di FO The Secret yang terletak di Jalan Riau. Sekedar memastikan, saya coba konfirmasi keabsahan info soal sosis ini kepada teman-teman CCF saya. Eh, ternyata mereka malah pada mau ikut mencoba. Hahaha. Saya sih senang-senang saja.
Jadilah siang itu usai les kami berlima pergi makan sosis ke FO The Secret.
Oia, kalau Anda kesana, jangan langsung beli sosis yang ada di depan FOnya, tapi Anda harus masuk ke halaman dalamnya. Disana selain sosis, ada berbagai stand yang lain. Selain sosis, saya juga mencoba jus campuran stawberi dan leci yang dinamai Sweet Virgin, lalu saya juga mencoba berbagai sampel kue kering yang ada di Choco Deli. Aduuhh... itu kuenya enak banget. Sayang saja agak mahal.
Karena akhir minggu saya ke Jakarta, maka perburuan berikutnya baru dilakukan hari Selasa malam. Raihan, Nisa dan the mosquito (saya!) makan malam di tempat yang disebut Raihan sebagai Nasi Goreng Oriental tapi nama yang sebenarnya sih Rupa Rasa. Letaknya di daerah Cigadung, persis di Apotek Amanta (atau Amata?).
Jenis nasi gorengnya ada nasi goreng oriental, nasi goreng Bali dan nasi goreng nanas. Saya pesan yang nanas, sementara yang lain pesan oriental dan Bali. Enak! Dengan harga hanya Rp 8000 saja. Hohoho. Oia, lucunya, meskipun tempatnya sejenis dengan warung tenda, tapi ada chefnya lhoo.. Atau orang yang berpakaian chef. Entahlah.
Terakhir siang tadi saya dan Nisa makan di ayam goreng sebelah hotel Sheraton Dago itu (entah apa namanya, kalau Raihan sih menyebutnya AyGorPur=Ayam Goreng Purwakarta). Enak juga, pakai serundeng gitu. Saya habiskan Rp 15.000 untuk nasi, ayam goreng, teh botol dan jus jeruk.
Saya masih punya agenda untuk mencoba baso Superindo yang konon enak itu. Kira-kira apalagi ya makanan enak, TIDAK PEDAS dan murah yang bisa dicoba? Ada saran?
PS. Saya mulai kehabisan waktu nih. Sebentar lagi saya sudah akan mulai hijrah ke Jakarta...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
The Other Blog
Dear all, This blog is not going to be updated often as I have created another one at www.floresianay.wordpress.com which will be focusi...
-
Have you ever watched kids On a merry-go-round? Or listened to the rain Slapping on the ground? Ever followed a butterfly's erratic flig...
-
[...karena satu dan lain hal, selama liburan ini gue ga bisa dihubungin lewat hp. maaf ya, buat sms2 lebaran yang ga akan terkirim...] here...
-
This afternoon, I was driving on Kalimalang road when a taxi in front of me suddenly stop. Naturally, I swerved to the right. Then a motorcy...
maaaaaaaaaaaaaaaaaf :((((((
ReplyDeleteayam goreng purwakarta aka sheraton, gw jg trakhir2 di bdg suka ksitu min, mayan lah klo lg bingung mau makan apa, ayam goreng lah jawabannya.
ReplyDeletebaso di depan superindo itu mistis deh. kadang2 enak, kadang2 bikin sakit perut.entah mungkin chefnya yang beda kali ya
ReplyDeleteDian pernah nyoba baso di depan super indo itu min,lumayan syh..tapi gak segitu enaknya..Jangan2 beneran mistis seperti yg Raie bilang..huhuehe ;p
ReplyDeleteGak pedes ya min?Padahal di tv kemaren itu gw liat mie neraka..semacam ramen yg pedes kayak di gokana itu..tampak enak dan bikin semangat makan (tapi abis itu kayaknya sakit perut)..hihihi ;p
yahh...udah lewat seminggu ya..uda gak di bdg lg donk...
ReplyDeleteada RM Ma'Uneh di deket gor pajajaran, segala masakan sunda, tp mahal sih, lumayan...soal rasa jgn tanya...
ada nasi goreng hitam di pas belokan ke geger kalong, deket NHI, kalo gak salah nama tmpat makannya Niagara, konon warna hitamnya itu dari tinta cumi..kalo yg ini murah meriah, cuma sekitar 8rb, pelayannya pake kostum (trus kenapa?), tempatnya enak..
nadya: kenapa?
ReplyDeletedinov: haha. iya nih gue telat banget baru tau tempat itu sekarang2 ini. padahal kosan deket situ..
raie: oia kah? gue agak serem juga sih nyoba tuh baso. makanya sampe sekarang belum gue coba. jangan2 baso tikus lagi (hahahaha, SD banget sih...).
dianamel: wow, mie neraka! serem amat namanya. gue ga suka (ga bisa sebenernya) pedes dii... saus cabe yang di indomie instan aja udah bikin gue hampir nangis.
sago: gue udah pernah nyoba ma'uneh waktu sama bokap. iya emang enak, tapi agak berat ya kalo buat kantong mahasiswa. hahaha.
nasi item? oh ada juga ya yang di deket NHAI? yang gue tau nasi kalong yang di riau itu yang pernah didatengin pak bondan.
hoho, patut dicoba nih yang di NHAI kalo gue ke bandung lagi..
btw di daerah kedoya (jakarta barat) banyak jajanan yang enak loh:
ReplyDelete- nasi goreng setan
- mieh yamin manis pake baso & pangsit
- bubur ayam kaldu
- bebek goreng pake nasi uduk