FYI, postingan ini saya bagi menjadi 2 bagian karena terlalu panjang. Yang ini adalah bagian keduanya.
TEA FOR TWO, Clara Ng
Saya pinjam buku ini dari
Batari. Entah kebetulan ataukah memang tema
marriage life memang sedang hip. Bedanya, novel ini mengulas tentang KDRT. Saya memang tidak berekspektasi tinggi, tapi ternyata novel ini cukup
heartbreaking.
Saya adalah salah satu orang yang selalu bertanya-tanya, kenapa sih ada istri yang mau aja dipukulin suaminya?
Setelah baca novel ini saya jadi dapat sedikit gambaran. Saya bisa bayangkan sih kejadian seperti ini benar-benar menimpa seseorang. As my friend said, you can't be in love and smart at the same time.
Kadang-kadang keadaan memang seperti itu.
Selain temanya yang unik, alur ceritanya pun membuat saya terbawa dalam suasana hati Sassy, tokoh utamanya. Sedikit paham akan kegilaannya.
Kalau Anda senang cerita cinta (kalau bisa dibilang begitu), dengan bumbu persahabatan, sekaligus agak tegang, novel ini mungkin patut Anda baca. Setelah membaca novel ini saya jadi penasaran dengan novel Clara Ng yang lain. Untuk ukuran dalam negeri, saya rasa dia story-teller yang lumayan baik.
Yang agak kurang hanya penokohannya saya. Bagaimana latar belakang tokoh-tokohnya sehingga mereka menjadi pribadi seperti dalam cerita, tidak dijelaskan dalam novel ini.
YAKUZA MOON, Shoko TendoKonon, buku ini adalah kisah nyatanya si Shoko Tendo sendiri, seorang anak dari ketua
yakuza di Jepang. Entahlah apakah kisah di buku ini dilebih-lebihkan dari keadaan nyata atau tidak. Tapi saya sih berharap kalau kisah dalam buku ini dilebih-lebihkan. Soalnya kalau benar jalan hidup Shoko Tendo persis seperti yang tertulis di buku ini, aduh kasihan benar orang itu..
Hidupnya penuh kenakalan, kekerasan, dan.. kekerasan. Tapi orang ini berani banget. Biarpun sudah dipukulin, dihantam-hantam ke lantai, tapi masih berani melawan. Huhuw, kalau saya sih mungkin akan mengikuti cara
Nadya menghadapi krisis:
pura-pura mati.Ceritanya unik sih, soalnya tentang kehidupan yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Tendo disini bukanlah orang "baik-baik". Buku ini menawarkan sudut pandang dari posisi tersebut. Si pembuat onar, wanita simpanan, dsb.
Alurnya memang agak lambat tapi toh ini kan bukan fiksi (katanya).
Yah, kalau Anda senang dengan cerita-cerita kenakalan remaja, kekerasan, dan sisi gelap manusia, buku ini bisa jadi alternatif.
THE OTHER SIDE OF MIDNIGHT, Sidney Sheldon
Ini adalah kali pertama saya membaca novelnya Sidney Sheldon. Kalau kata
review di bagian belakangnya sih, Sidney Sheldon adalah
one of the best story-teller. Dan ternyata benar lho. Saya nggak tahu sih dia yang terbaik atau bukan, tapi cara penceritaannya memang lancar sekali.
Yang kuat dalam novel Sheldon adalah karakter tokoh-tokohnya. Tiap karakter penting memiliki cerita latar belakang yang jelas. Sejak lahir sampai dewasa. Anda mungkin mengira cerita latar belakang itu akan membosankan, saya juga kadang merasa begitu, tapi di buku Sheldon ini cerita tentang latar belakang karakter-karakternya itu malah menarik.
Dari ketiga novel Sheldon yang saya baca, di tiap ceritanya pasti ada beberapa tokoh yang merupakan
big dreamers. Orang-orang yang berasal dari latar belakang terbelakang, miskin, yang punya mimpi besar dan akhirnya merangkak menuju kesuksesan itu.
Dalam novel yang ini, ada dua peran utama: Catherine Alexander dan Noelle Paige. Yang satu orang Amerika, yang lainnya Perancis. Latarnya berkisar antara dua benua itu. Kebanyakan sih Amerika, Perancis dan Yunani. Ceritanya mengambil masa pra hingga pasca Perang Dunia II.
Temanya seputar cinta, balas dendam dan kekuasaan yang dialurkan dengan intens, twisting dan menarik. Kalau Anda senang yang seperti itu, saya rekomendasikan untuk membaca buku ini.
A STRANGER IN THE MIRROR, Sidney Sheldon Ini buku hasil meminjam ke
Ebi. Kata empunya bagus, jadi saya pinjam. Ternyata memang bagus. Seperti buku Sheldon yang sebelumnya, buku ini juga punya karakter yang kuat: Toby Temple dan Jill Castle. Keduanya punya mimpi jadi bintang besar di Hollywood. Buku ini menceritakan tentang sulitnya mewujudkan mimpi tersebut. Jadi bintang besar bukan keajaiban semalam atau kebetulan tapi rangkaian usaha keras yang sangaaaaaatt keras dan pengorbanan yang sangat besar.
Mirip dengan The Other Side of Midnight, tema dari buku ini seputar cinta, balas dendam dan kekuasaan. Waktu membaca buku ini emosi saya jadi ikut terbawa. Senang, sedih, sampai takut. Ceritanya memang tidak ringan sih tapi tidak berat juga kok.
BLOODLINE, Sydney Sheldon Sebenarnya buku Bloodline yang saya baca sampulnya tidak seperti yang disamping ini. Tapi meski dengan bantuan
search engine Google pun saya tidak bisa menemukan gambar cover yang persis dengan yang saya punya. Sudahlah.
Buku yang ini agak beda dengan kedua buku lain yang sudah saya baca sebelumnya. Temanya tentu saja masih seputar cinta dan kekuasaan tapi banyak terdapat unsur detektif-detektifannya juga. Plot ceritanya pun lebih miris kedua novel yang sebelumnya.
However, ini tetaplah buku yang bagus, dengan penokohan yang kuat juga.
Satu hal yang saya suka dari novel Sheldon atau Grisham adalah cerita mereka mencakup dunia. Buronan kelas dunia, perusahaan kelas dunia, entertainer kelas dunia, pengusaha kelas dunia, pokoknya tokoh-tokohnya adalah tokoh berkelas internasional. Menurut saya sih, itu membuat ceritanya lebih menggigit.
Kalau Anda suka novel cinta yang tidak hanya tentang cinta serta berbau misteri, maka buku ini bisa jadi pilihan yang tepat.
CLOSE ENOUGH TO KILL, Beverly BartonPertama kali membeli novel ini saya berharap akan sebuah cerita misteri detektif yang intens. Paling tidak seperti The Devil's DNA lah. Lihat saja sinopsis di cover belakangnya. Tentang pembunuhan berantai terhadap gadis-gadis cantik berambut cokelat yang populer. Hanya sekelumit disinggung tentang peranan sheriff wanita Bernie Granger dan chief deputi Jim Norton.
Tentu saja sinopsis itu memberikan harapan tentang sebuah cerita yang intens dan twisting yang menggambarkan penyelidikan cerdik atas sebuah kasus seperti di serial CSI atau novel-novelnya Agatha Christie.
Ternyata oh ternyata...
Buat saya sih novel ini lebih tepat dibilang novel cinta bernuansa detektif daripada novel detektif bernuansa cinta. Mulai dari tengah cerita saya malah jadi sebal sama pihak kepolisian yang kayaknya lamban dan bodoh amat siih.. Porsi cerita cinta-cintaannya ternyata cukup besar. Dan sayangnya, it's not a good one. Tidak bikin greget atau apa gitu..
Yah, mungkin ekspekstasi saya yang salah. Makanya, saya ingatkan Anda untuk tidak berekspektasi seperti saya. Menurut saya cerita novel ini mirip-mirip dengan novel-novelnya Sandra Brown. Jadi kalau Anda suka novelnya Brown, Anda mungkin juga suka novel ini.
****
Buat saya a good book is better than a good movie.
Karena buku membiarkan imajinasi pembacanya lebih lepas. Karena buku lebih long-lasting dibandingkan film yang hanya berdurasi kurang lebih dua jam.
A good book tidak hanya menawarkan cerita yang bagus tapi juga membutuhkan seorang story-teller yang piawai agar dapat menyentuh emosi pembacanya.
When something can be read without great effort, great effort has gone into its writting (Poncela)
Happy reading!!
Di Tea For Two Clara Ng, juga ada semacam blooper gitu ya min.
ReplyDeleteDi halaman sekian, disebutkan informasi :
acara temu jodoh diadakan di "Kafe Bawah Laut".
Halaman berikutnya nama kafe ini jadi "Kafe Atas Laut".
Clara Ng nya lagi ngantuk mungkin.
Dodol. Tapi masih minor dibandingkan bloopernya si Ollie di After the Honeymoon.
Hahaha....
ReplyDeletejangan ngeluh gt gara2 msh nganggur min, masa2 stlh sidang dan menunggu di wisuda itu plg enak kok, ga ada tanggung jawab... ;p
lo kemana aja baru baca shidney sheldon skrg? gw kayanya udah dr sma, emg keren dia...
oiya, ini danu ti'01, emg sbrp byk danu yg lo kenal yg lbh mungil dr lo sih? ;p
batari: iya bat. yang clara ng itu kesalahan ngantuk. tapi yang ollie ini udah kesalahan plot cerita. hahaha. gue imel juga nih penulisnya.
ReplyDeletedanu: oalaaah.. danuuu... haha ga ada sih danu yang lebih mungil dari elo. tapi kan lo juga ga lebih mungil dari gue.
iya nih, telat banget ya baru baca sekarang? dulu gue kira itu cerita menye2 gitu loh. hahaha.
Miin..gile banyak bener reviewnya..:p baca Clara Ng yang gerhana kembar deh..menurut gw lebih touchy dr Tea for Two..hehe..
ReplyDeleteI like John Grisham too..Sidney Sheldon emg terlihat menye2 dr covernnya min, mirip2 sama novelnya Zara Zettira gitu ga sih..hahaha
hmmm, coba ya coba ya..
ReplyDeleteTea for Two : udah
Yakuza Moon : udah
The Other Side of Midnight : udah
Close Enough to Kill: setengah
naaaaaaaaaaaaaa....
The Stranger in The Mirror ama Bloodline ni yg belum....
wakakakakakakakakkakak
@takestwototango:
ReplyDeleteini siapa ya? akses ke profile nya limited niih,, hehe.
iya reviewnya banyak, berbanding lurus dengan waktu luang gue yang nyaris sepanjang masa.
haha, bagusnya john grisham tuh tokoh2nya bukan orang baik2 jadi terasa nyata banget.
zara zettira? gue blom pernah baca tuh.
@nadya:
maksud lo baca tuh = dengerin gue cerita soal isi bukunya kan??
hahaha, ngaku2 aja lo.
tapi kalo lo baca sendiri pasti lebih seru nad. kan lo langsung diceritain sama story-teller nomor satu dunia. hihi.
ternyata falsafah
ReplyDelete"banyak baca banyak lupa
sedikit baca sedikit lupa
ga baca ga lupa"
ga berlaku ya buat lo. ngmg2 si clarang ini orang apa sih min? mungkin nyokapnya bingung ngasi namanya ya? "anak ini namanya clara ngggggggg siapa ya?"
Ini kethy min :) sori lupa ngasi nama.hehe. Eh maksud gw, cover nya si sidney sheldon itu mirip sama covernya novel menye2 seperti zara zettira gituu..bukan isinya.hehe
ReplyDelete@aldud: dodol lo dud! hahahahahaha.
ReplyDeleteatau bisa jadi bapaknya yang suka main clarang (klereng) yang ngasih nama.
*haha, dampak buruk pacaran sama riko
@kethy: eh, gue tau. kan zara zettira itu penulis skenario sinetron. ya kan? yang jaman2 dulu itu lho...
ah Yasmin ini, waktu adalah uang min. klo bisa dapet yg efektif dan efisien, buat apa capek2.
ReplyDeletehahahahahahahahaahhahaahhaha
Yasmiin...apa kabarmu temaaan? Hehehe..
ReplyDeleteSepakat. Gue juga selalu suka buku2 Sidney Sheldon. Udah dari SMP malah gue baca buku2nya dia.
Udah baca Outliers-nya Malcolm Gladwell? It's a recommended one.
Sekarang gue lagi baca Honeymoon with My Brother...dan untungnya sampai saat ini belum ada blooper-nya ehehehe.
Eh..eh..bener tau, Miin. Nikmatilah masa2 menganggur!! Waktu udah kerja (atau kuliah lagi, misalnya), pasti lo bakal kangen banget sama masa2 itu huhuhuhu...
Aliiiiiiiiiiiiiiiiiin!
ReplyDeletehihi, sibuk ya di TOTAL? ah, elo nih belom traktir2.
sekarang2 ini gue lagi capek baca buku. ntar aja deh, gue catet rekomendasi lo.
Online Buy Viagra usa Buy Viagra pills
ReplyDelete[url=http://www-01.ibm.com/redbooks/community/display/~average_viagra_price]Online Buy Viagra canada Buy Viagra pfizer soft[/url]
Online Buy Viagra discount Buy Viagra online http://www-01.ibm.com/redbooks/community/display/~alternative_to_viagra
vertiloapolsas
...please where can I buy a unicorn?
ReplyDeleteMuss, bevor giga center köln poker der internet mit riesenschritten gutes spielen
ReplyDeleteAnmeldebonus, findet giga center köln poker sich beenden ist werden
Freundenbesuchen, dem kartenspiel as nas genannt, wechselt lokation giga center köln poker in ein teil eines
Zeigt, giga center köln poker dass stefan spielt und gespannt reingelesen einzug gehalten
Wachsender jackpot giga center köln poker mit boni irish winter einzug gehalten mit spielen aus
Face giga center köln poker von pokerchips mit dienen oder
Beurteilen, wer nicht trauen, dich giga center köln poker im verhältnis
Casinoeuro-poker wird giga center köln poker von $10, wenn alle chips
Nächster setzen sollen laut keiner giga center köln poker von fünf ungepaarte karten
Besinnliche giga center köln poker die bearbeitungszeit f r alle wisst auf